πͺΈ Untuk Menerjemahkan Ip Ke Nama Domain Dibutuhkan
Untukmembuatnya kompatibel dengan data CNAME atau data A multi-nilai, gunakan basename $(dig +short | tr '\n' '/')sebagai gantinya. Ini berguna ketika Anda ingin mendapatkan-IP-by-domain dalam skrip shell.
Olehkarena manusia sulit menghapal alamat IP yang berupa deretan angka-angka sehingga digunakan DNS untuk pemetaan nama domain dengan alamat IP. Pada saat anda mengetikkan alamat website apa yang terjadi adalah komputer akan bertanya ke DNS server untuk mencari alamat IP nya. Setelah ditemukan akan terjadi interkoneksi.
Caripekerjaan yang berkaitan dengan Freelancer email tracking atau merekrut di pasar freelancing terbesar di dunia dengan 21j+ pekerjaan. Gratis mendaftar dan menawar pekerjaan.
Metode1Meninggalkan Registrar Domain Lama. 1. Pastikan informasi kontak Anda telah diperbarui. Dalam proses transfer, Anda akan dihubungi oleh registrar lama dan baru. Registrar akan menggunakan informasi kontak yang terdaftar pada nama domain Anda.
DNSadalah sistem yang mampu menerjemahkan nama domain ke alamat IP milik sebuah situs web, begini penjelasan fungsi dan cara kerjanya. Halaman all Terdapat beberapa infrastruktur yang dibutuhkan untuk memudahkan Anda bisa mengakses internet. Salah satunya seperti DNS atau Domain Name System.
DNSmenyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surel (email) untuk setiap domain. Singkatnya menurut browser Google Chrome, DNS adalah layanan jaringan yang menerjemahkan nama situs web menjadi alamat internet.
Domaindomain ini masih aktif sampai sekarang dan termasuk domain-domain tertua di dunia.Contoh domain tertua seperti Xerox.com, HP.com, ATT.com, Adobe.com, lainnya. Jumlah domain di dunia mengacu data dari VeriSign pada kuartal 4 2021 ada sekitar 341,7 juta pendaftaran nama domain. Jumlah pendaftar domain ini tidak selalu
Urutanprosedur penyiapan perangkat lunak komputer untuk dapat digunakan adalah . A. partisi - format - instalasi OS - instalasi aplikasi. Untuk menerjemahkan IP ke nama domain dibutuhkan. A. Web server. B. Proxy server. C. FTP server. D. DNS server. E. DHCP server. 33. Perangkat WAN yang menciptakan sebuah collision domain yang
Namunbagi manusia tidak mungkin menghafalkan IP address tersebut, manusia lebih mudah menghapalkan kata-kata seperti www.google.com. Fungsi utama dari sebuah server DNS adalah menerjemahkan nama-nama host (hostname) menjadi alamat IP atau sebaliknya sehingga nama sebuah host akan lebih mudah diingat oleh pengguna.
THZ6SgN.
Sebagai orang yang terbiasa berkutat dalam dunia IT pasti sudah paham benar mengenai Domain Server, yakni yang biasa disebut dengan nama DNS. Namun, apakah semua orang sudah mengetahui dan sudah memahami tentang apa itu DNS? Di era modern yang serba terbantu oleh kemajuan teknologi ini, rasanya kurang afdol apabila Anda belum mengetahuinya. Sebab, dengan mengetahui pengertian dan fungsinya, Anda akan mengetahui perihal kegunaannya. Domain Server Adalah ?Pengertian Domain ServerLatar Belakang Domain ServerContoh Mekanisme Kerja Domain ServerDomain Server dan FungsinyaMengidentifikasi Alamat Komputer Dalam Suatu JaringanMenyediakan Alamat IP Untuk Setiap HostMelakukan Pendataan Pada Server EmailMentranskip Nama Domain Menjadi IP AddressMempermudah UserDomain Server dan Struktur DatabasenyaDomain Server dan Cara KerjanyaKomponen Domain ServerCara kerja Domain ServerDomain Server dan ReviewnyaKelebihan DNS ServerKekurangan DNS ServerDomain Server dan Cara KonfigurasinyaInstal terlebih dahulu OS Linux Debian [berbasis text]Proses Konfigurasi JaringanProses Instal Bind9Proses Konfigurasi DNS Server Domain Server Adalah ? Pengertian Domain Server Domain server merupakan sebuah sistem yang juga sering dikenal dengan nama Domain Name System DNS, yakni sebuah bagian penting yang difungsikan sebagai penerjemah alamat IP ke alamat domain yang digunakan oleh sebuah situs web dan juga memiliki fungsi untuk menerjemahkan alamat domain ke alamat IP. Cara kerjanya berjalan ketika host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan juga nama domain name server yang selanjutkan akan dilakukan proses pemetaaan ke dalam alamat IP oleh DNS. Latar Belakang Domain Server Seorang ilmuan bernama Paul Mockapetris menemukan DNS Server pada tahun 1983. Sebelum adanya DNS, di jaman dahulu masih digunakan file dari sistem SRI pada setiap perangkat komputer yang terhubung dengan jaringan untuk memetakan alamat ke sebuah nama. Akan tetapi, penggunaan dari file dari sistem SRI ini mempunyai keterbatasan, karena di saat satu alamat komputer berubah, sistem yang berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update file HOST, sehingga menjadi rumit untuk dioperasikan. Namun setelah ditemukannya domain server yang ada saat ini setiap keterbatasan dalam penggunaan file sistem terdahulu dapat diatasi. Contoh Mekanisme Kerja Domain Server Agar lebih paham tentang DNS Server di sini akan diberikan contohnya, yakni semisal Anda mengetikan sebuah alamat website maka sistem DNS akan menerjemahkannya menjadi alamat IP dalam bentuk angka-angka agar dapat dimengerti oleh perangkat komputer. DNS Server akan digunakan oleh aplikasi yang terhubung di internet, seperti web browser ataupun layanan email. Tak hanya itu saja, penggunaan DNS Server pun juga dapat diterapkan di dalam internet maupun private network. Penggunaan domain name server ini dapat memberikan banyak manfaat, karena para pengguna sudah tidak perlu lagi untuk menghafalkan alamat IP, karena untuk bisa masuk ke dalam situs jaringan internet, pengguna hanya perlu menghafalkan domain atau host namenya saja. Pasalnya, kemungkinan besar alamat IP dalam komputer bisa mengalami perubahan, namun hostname atau nama komputer tidak dapat berubah karena konsistensi DNS yang mudah untuk diimplementasikan dengan protokol internet seperti TCP/ IP. Domain Server dan Fungsinya Dalam setiap penggunaan domain server pasti mempunyai fungsi tersendiri pada jaringan internet. Yang mana, diantaranya meliputi Mengidentifikasi Alamat Komputer Dalam Suatu Jaringan Setiap perangkat komputer / PC yang terhubung pada jaringan internet pasti mempunyai alamat IP tersendiri. Nah, dengan adanya DNS Server, maka jaringan internet tersebut dapat memetakan komputer menjadi bagian-bagian kecil yang terhubung langsung di dalam jaringan. Menyediakan Alamat IP Untuk Setiap Host Dalam sebuah pengembangan website diperlukan juga sebuah host agar web tersebut dapat diakses oleh kalangan pengguna secara umum. Selain itu, dengan adanya DNS Server, alamat IP dari tiap host akan dapat teridentifikasi dengan baik, sehingga setiap host akan memiliki alamat IP-nya masing-masing. Melakukan Pendataan Pada Server Email Pada saat server mail menerima maupun meneruskan sebuah email, maka setiap data yang ditangkap akan dimonitori langsung oleh bagian domain name server. Mentranskip Nama Domain Menjadi IP Address Pada dasarnya, setiap situs website memiliki domainnya sendiri, baik nama domain bawaan maupun nama domain berbayar .com, .net, .id, .org, dll. Ketika masuk menggunakan browser, maka yang terlihat adalah alamat situs web dalam bentuk domain, karena DNS dapat mentranskrip domain menjadi IP address dan sebaliknya. Mempermudah User User / pengguna tidak perlu lagi menghafalkan alamat IP yang terdiri dari sederetan angka tidak berurutan. Sebab user hanya tinggal mengingat nama situs website yang juga merupakan nama domainnya saja. Domain Server dan Struktur Databasenya DNS Server juga bagian dari sebuah database yang telah terdistribusi menggunakan konsep client β server. Dalam proses tersebut, terdapat sebuah server yang memiliki berbagai informasi yang akan diberikan pada client yang akan menggunakannya. Struktur database pada DNS dapat dikatakan sebagai struktur βtreeβ yang terbaik, karena memang puncaknya terdapat pada bagian root node atau akar yang paling dasar. Di dalam setiap node pada tree terdapat beberapa nama domain yang sering digunakan seperti .com, .id, .net, .edu, dan sebagainya. Dalam penerapannya, apabila pada penerapannya sistem file UNIX terdapat di puncak hirarki yang dinotasikan dengan / garis miring, maka DNS akan dinotasikan dengan . titik, seperti .org, .com, .edu, dan beberapa jenis domain lain yang relatif terhadap puncak root node. Jika dalam sistem file UNIX puncak hirarki dinotasikan dengan β/β, pada DNS dinotasikan dengan β.β titik. Domain Server dan Cara Kerjanya Bagaimana cara kerja dari domain server atau DNS? Agar lebih paham mengenai penjabaran tentang cara kerjanya, maka Anda harus mengetahui ketiga komponen penting yang ada di dalamnya. Komponen Domain Server DNS resolver merupakan komponen klien, yakni komputer pengguna. Yang mana, DNS resolver dikatakan sebagai pembuat permintaan DNS dari sebuah program aplikasi. Recursive DNS Server merupakan pihak yang melakukan tugas pencarian melalui DNS melalui permintaan resolver. Kemudian, pihak Recursive DNS Server akan memberikan jawaban yang diminta oleh resolver. Authoritative DNS Server merupakan pihak yang memberikan respon setelah berjalannya proses recursive pada proses pencarian. Respon tersebut sangat berguna sebagai jawaban maupun delegasi ke DNS server lain. Dalam menjalankan setiap peran dan tugasnya, domain name server memerlukan program client resolver sebagai penghubung dalam setiap komputer user dengan server DNS. Program resolver tersebut merupakan web browser maupun mail client yang digunakan. Jadi, agar dapat terhubung dengan server DNS, kita harus menginstall web browser maupun mail client terlebih dahulu. Cara kerja Domain Server Pertama-tama DNS resolver akan melakukan proses pencarian alamat host pada file HOST. Proses ini akan dianggap selesai, ketika proses pencarian tersebut telah terselesaikan dengan baik. Selanjutnya, DNS resolver akan melakukan proses pencarian pada setiap data cache yang sebelumnya telah dibuat oleh resolver. Proses ini diperlukan sebagai tempat penyimpanan hasil permintaan sebelumnya. Apabila terdapat penemuan dalam pencarian tersebut, maka akan disimpan ke dalam data cache dan proses tersebut akan terselesaikan ketika hasilnya diberikan. Kemudian, DNS resolver akan melakukan proses pencarian pada alamat domain name server pertama yang sebelumnya ditentukan oleh pihak pengguna. Intinya adalah, cara kerja DNS Server ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya agar lebih mudah untuk diterjemahkan dalam bentuk IP address. Namun, jika nama domain yang dicari tidak ditemukan, maka proses pencarian harus dilakukan dengan melihat file database atau zones yang dimiliki oleh server. Apabila masih belum bisa ditemukan juga, proses pencarian akan dilakukan dengan cara menghubungi DNS Server lain, yakni server yang masing-masing memiliki hubungan yang terkait satu sama lain. Jika sudah berhasil ditemukan, hasil yang didapatkan akan disimpan ke dalam cache dan hasilnya akan diberikan ke client, yakni melalui web browser. Namun, apa yang dicari oleh DNS server dalam proses pertama tetap tidak ditemukan juga, maka proses pencarian akan dilanjutkan pada DNS server yang kedua dan seterusnya. Domain Server dan Reviewnya Untuk mendapatkan hasil review yang sesuai, sebaiknya kita bandingkan antara kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh DNS Server. Kelebihan DNS Server Halaman setiap situs, baik website maupun blog menjadi lebih mudah diingat dengan adanya domain. Proses konfigurasi DNS akan lebih mudah dilakukan oleh para admin. Dengan menggunakan DNS, tidak akan terjadi perubahan pada alamat host name, meskipun alamat IP sebuah komputer sudah berubah berkali-kali. Hal ini disebabkan karena penggunaan DNS cukup konsisten. Kekurangan DNS Server Terdapat keterbatasan dalam penggunaan, yakni tidak bisa menggunakan nama domain name server yang telah digunakan oleh pengguna lain, karena satu nama domain hanya boleh digunakan oleh sebuah situs website atau blog. Masih ada beberapa orang pemula yang masih merasa kesulitan dalam mengimplementasikannya. Meskipun masih memiliki kekurangan yang juga merupakan keterbatasan dari penggunaan domain name server, namun bisa dikatakan bahwa kekurangan tersebut masih dapat diantisipasi dengan baik, yakni dengan mencari nama domain lain yang unik, mudah diingat, sekaligus yang belum digunakan oleh pengguna lain. Sebab, inspirasi pembuatan nama domain ada banyak sekali, sehingga kekurangan tersebut bukanlah suatu hal yang besar. Kemudian, mengenai beberapa orang terutama para pemula yang merasa kesulitan dalam mengimpletasikannya, maka mereka masih bisa belajar memahami dan mempraktekan tutorial cara konfigurasi Domain Name Server DNS ke Server. Domain Server dan Cara Konfigurasinya Agar lebih mudah dalam melakukan konfigurasi domain server, disarankan untuk melakukan proses konfigurasi tersebut dengan menggunakan Linux Debian. Dengan demikian, Anda harus menginstall Linux Debian berbasis text agar menjadi lebih mudah dalam menjalankannya. Adapun tutorialnya, diantaranya adalah sebagai berikut Instal terlebih dahulu OS Linux Debian [berbasis text] Anda harus melakukan instalasi OS Linux debian yang akan digunakan, disini kami sarankan untuk Anda menggunakan debian yang berbasis text. Proses Konfigurasi Jaringan Ada baiknya, sebelum melakukan proses konfigurasi jaringan lakukan pengecekan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah network di dalam linux sudah disetting. Untuk mengeceknya ketik ifconfig, kemudian tekan Enter. Jika hasilnya belum disetting, maka lakukanlah cara ini Lakukan pengeditan pada network interfaces dengan cara mengetik nano /etc/network/interfaces Hapus / delete dhcp untuk diganti dengan static Jika sudah, tekan CTRL+X -> Save -> Enter Lakukan restart network / OS Anda Ketik perintah /etc/ melakukan reboot Periksa kembali kembali, apakah sudah terkonfigurasi dengan benar atau belum, yakni dengan, ketik ifconfig Proses Instal Bind9 Bind9 adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk membuat DNS Server. Namun sebelum menggunakannya, Anda harus menginstalnya terlebih dahulu, yakni dengan cara berikut ini Masukkanlah CD / File ISO terlebih dahulu. Kemudian pilih, [Device > CD/Drive > Cari file ISO nya] Ketiklah perintah apt-get install bind9 Pilih Ya / Yes Lakukan restart bin9 atau restart os Linux etc/ Proses Konfigurasi DNS Server Sebelum melakukan proses konfigurasi domain name server DNS, pilihlah file atau folder yang akan dikonfigurasi. Diantaranya seperti veri [ tkjb [ 192 conf Setelah berhasil menemukan dan mengetahui file yang akan dikonfigurasi, Anda harus membuat atau melakukan proses konfigurasi Domain Name Server DNS. Yakni, dengan cara sebagai berikut Masuklah ke dalam ke dalam folder bind terlebih dahulu, dengan mengetik cd /etc/bind Lakukan pengeditan pada nama file menjadi nano Tuliskan perintah seperti di bawah ini Zone β master; file βetc/bind/ Zone β master; file βetc/bind/ Zone β master; file βetc/bind/ Kalau sudah, Pilih Ctrl+X > Y > Enter Copy / Salin ke dan serta ke dengan perintah Veriztiarta/etc/bind cp Veriztiarta/etc/bind cp Veriztiarta/etc/bind cp Lakukan pengeditan pada file ketik nano Gantilah localhost dengan nama domain milik Anda, contoh Ctrl+W > Ctrl+R > tulis localhost > Enter > nama domain > Enter > A Lakukan pengeditan pada file ketik nano Gantilah localhost dengan nama domain milik Anda, contoh Ctrl+W > Ctrl+R > tulis localhost > Enter > nama domain > Enter > A Lakukan pengeditan pada file nano Gantilah localhost dengan nama domain milik Anda, contoh Ctrl+W > Ctrl+R > tulis localhost > Enter > nama domain > Enter > A Lakukan pengeditan pada file ketik nano Hapus slash //, dan gantilah menjadi alamat IP Anda, misal Setelah itu Save Lakukan pengeditan pada file ketik nano /etc/ Lakukan Restart Bind9 dengan mengketik /etc/ restart Pengujian DNS Server, yakni menggunakan perintah nslookup [nama domain Anda] Dalam tutorial ini File nama / dapat Anda diubah menjadi db.[nama_file] yang Anda pilih sesuka hati Anda. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan mail pada file dan Apabila di saat Anda merestart konfigurasi jaringan dan bind9 terjadi failed atau gagal, maka coba cek kembali proses konfigurasinya dari awal. Awalnya memang tutorial konfigurasi Domain Name Server DNS memang rumit, namun jika Anda melakukannya dengan step yang lengkap, maka kemungkinan besar semuanya akan terasa mudah dan Anda pun bisa berhasil dalam melakukan proses konfigurasi sesuai dengan keinginan. Dari semua penjelasan dan penjabaran dalam sajian artikel ini, pasti sebelumnya Anda tak pernah menyangka bahwa sistematis dan cara kerja dari domain server memerlukan proses yang lumayan panjang, terlebih lagi untuk urusan konfigurasinya. Mengingat bahwa dulunya Anda hanya seorang pengguna yang hanya mengakses berbagai hal melalui situs web maupun blog, maka kemungkinan besar dari hadirnya informasi ini Anda telah memiliki wawasan dan pengetahuan baru seputar DNS Server Domain Name System Server. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, terima kasih atas kunjungannya. [website-about] Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing PT APPKEY PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.
Apa itu DNS? Singkatnya, DNS adalah sebuah sistem yang mengubah URL website ke dalam bentuk IP Address. Dengan DNS, Anda tak perlu mengetikkan IP Address ketika ingin mengunjungi sebuah website. Lalu, apa juga yang dimaksud DNS server? Benarkah DNS Server adalah server khusus di sistem DNS tadi? Jika Anda penasaran dengan penjelasan lengkapnya, jangan beranjak dari artikel ini, ya. Kami akan bahas pengertian DNS, fungsi DNS, bagian-bagian dari DNS, cara kerja DNS, dan cara melakukan setting DNS domain. Apa Itu DNS? DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource Locator atau URL dengan Internet Protocol Address atau IP Address. Kepanjangan dari DNS adalah domain name system. Dalam sejarah domain tercatat, awalnya Anda perlu mengetikkan IP Address untuk mengakses sebuah website. Cara ini cukup merepotkan. Sebab, ini artinya, Anda perlu punya daftar lengkap IP Address website yang dikunjungi dan memasukkannya secara manual. DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk Anda. Kini, Anda tinggal mengingat nama domain dan memasukkannya dalam address bar. DNS kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke dalam IP Address yang komputer pahami. Misalkan, Anda ingin mengakses Google. Alih-alih menulis ke dalam address bar, Anda tinggal memasukkan alamat Itulah tadi penjelasan tentang pengertian DNS. Lalu, apa fungsi DNS sehingga sistem ini sangat dibutuhkan? Fungsi DNS Penjelasan apa itu DNS di atas suah bisa membuat Anda menebak bagaimana DNS berfungsi, bukan? Singkatnya, terdapat tiga fungsi dan cara kerja DNS Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain; Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan; Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email. Itulah ketiga fungsi DNS yang bekerja secara otomatis ketika anda sedang mengakses internet. Nah, sebelum masuk ke penjelasan cara kerja DNS, Anda tentu bertanya kenapa harus menggunakan DNS? Kelebihan DNS Berikut ini adalah beberapa manfaat penggunaan DNS dalam aktivitas berinternet Lebih Mudah untuk Berinternet. Dibanding mengingat deretan angka IP address, tentu akan lebih nyaman untuk mengingat nama website. Hadirnya DNS telah berhasil menjembatani komunikasi antara pengguna internet dengan komputer. Apalagi jika Anda juga menggunakan DDNS. DDNS adalah metode untuk memperbarui IP Address secara otomatis di layanan DNS Anda. Lebih Konsisten dalam Penggunaan. Anda bisa menggunakan nama DNS yang sama meskipun ada perubahan pada IP Address yang digunakan. Dengan demikian, akses pengunjung ke salah satu website tetap bisa dilakuakan meskipun telah terjadi penggantian IP Address. Lebih Mudah Dikonfigurasi. Saat terjadi kendala pada IP Address yang digunakan, Anda bisa mengganti dengan IP yang berbeda dengan mudah. Cukup dengan melakukan update data pencocokan DNS dan IP Address. Ini tentu akan terkait dengan penggunaan DNS server yang akan dijelaskan lebih lanjut pada Cara Kerja DNS. Lebih Aman. Ketika menggunakan sistem DNS, semua aktivitas transfer data online akan melalui server DNS yang terjaga keamanannya. Sistem tersebut akan mencegah upaya peretasan yang coba dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Jadi, website akan menjadi lebih aman. Ingin lebih aman? Gunakan DNSSEC. Simak artikel apa itu DNSSEC untuk tahu penjelasan lengkapnya. Lebih Cepat. Sistem DNS memungkinkan penggunaan DNS server yang mampu melayani permintaan data lebih cepat. Dengan banyaknya website yang muncul, kecepatan mengakses informasi dari sebuah website menjadi penting. Setelah mengetahui kelebihannya, mari belajar lebih lanjut tentang bagian dari DNS. Bagian-Bagian DNS Prinsip dasar cara kerja DNS adalah mencocokkan nama komponen URL dengan komponen IP Address. Setiap URL dan IP Address memiliki bagian-bagian yang saling menjelaskan satu dengan yang lain. DNS server adalah bagian penting dari proses tersebut. Ibaratnya, seperti mencari buku di perpustakaan berdasarkan kode yang menjelaskan letak buku tersebut. Kode buku perpustakaan disebut Dewey Decimal System DDS yang terdiri dari kode topik buku, kode nama belakang penulis, dan kode tahun buku diterbitkan. Prinsip di atas mirip dengan DNS. Namun, bagian dari buku diganti menjadi bagian-bagian URL yang tersusun dalam hierarki DNS. Setiap bagiannya menjelaskan bagian domain. Perbedaannya, kode perpustakaan mulai dari depan. Sedangkan, kode pada DNS diurutkan dari belakang. Berikut penjelasan lengkapnya Root-Level Domain merupakan bagian tertinggi dari hirarki DNS. Biasanya ia berwujud tanda titik . di bagian paling belakang sebuah URL. Top Level Domain adalah ekstensi yang berada di bagian depan root-level domain. Terdapat dua jenis TLD yang umumnya dipakai. Keduanya, yaitu Generic Top-Level Domain GTLD dan Country Code Top Level Domain CCLTD. GTLD biasanya menjelaskan sifat institusi dari pemilik web. Katakanlah, website untuk tujuan komersial biasanya memiliki ekstensi .COM. Lalu, .EDU untuk institusi pendidikan dan .GOV untuk lembaga pemerintahan. Di sisi lain, CCLTD merupakan ekstensi yang menjelaskan asal negara dari pemilik situs. Misalnya, akhiran .ID untuk website Indonesia, .AU untuk Australia, .UK untuk Inggris, dan sebagainya. Second Level Domain ialah nama lain untuk domain itu sendiri. Ia sering digunakan sebagai identitas institusi atau branding. Dalam kasus URL yang dimaksud SLD adalah wikipedia. Third-Level Domain atau subdomain merupakan bagian dari domain utama yang berdiri sendiri. Apabila domain diibaratkan sebagai rumah, subdomain adalah salah satu ruang khusus di rumah itu sendiri. Hostname atau bisa disebut juga dengan scheme. Ini merupakan bagian yang mengawali sebuah URL. Bagian ini menunjukkan sebuah fungsi dari sebuah website atau halamannya. Contoh paling banyak digunakan, yaitu HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure. Setelah belajar pengertian DNS dan bagian-bagian di dalamnya, saatnya mengetahui cara kerja DNS. Cara Kerja DNS DNS bekerja dalam tahapan-tahapan. Dimulai proses meminta informasi atau DNS query. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan-tahapan lain seperti DNS recursion, root nameserver, TLD nameserver, hingga authoritative nameserver. Tanpa perlu basa-basi lagi, berikut adalah penjelasan soal cara kerja DNS, berikut DNS Query DNS Query merupakan istilah teknis untuk meminta informasi soal IP Address. Tahapan ini dimulai ketika Anda mengetikkan URL ke address bar. DNS server adalah yang bertanggung jawab untuk mencari informasi di filehosts. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server akan berusaha mencari kepingan informasi atau rekam informasi yang pernah tercatat di sistem cache. Dalam tahapan awal ini sendiri, terdapat tiga jenis DNS Query. Ketiganya adalah recursive query, iterative query, dan non-recursive query. Di bawah ini, Anda bisa temukan pengertiannya Recursive query User memberikan hostname yang mana kemudian DNS Resolver harus berikan jawaban. Ada dua kemungkinan jawaban yang diberikan. Pertama, DNS akan menyediakan informasi relevan setelah mencari di Root Server ataupun Authoritative Name Server. Kedua, browser akan menampilkan pesan error karena informasi tak bisa ditemukan. Iterative query User memasukkan hostname. DNS resolver akan mencari cache yang relevan di memori. Jika tidak berhasil, DNS resolver akan mencari informasi di Root Server dan Authoritative Name Server yang paling dekat dan relevan dengan DNS zone. Non-recursive query Ini merupakan proses pencarian informasi yang tercepat. Tipe ini tidak memerlukan pencarian di Root Server atau Authoritative Name Server karena data yang dicari tersimpan dalam cache. DNS Recursor / DNS Recursive Resolver DNS recursor merupakan tahapan pertama pencarian informasi. Ketika user memasukkan URL dan tidak menemukan hasil yang valid di cache, sistem akan mencari informasi dalam cache penyedia internet atau internet service provider ISP. Root Name Server Katakanlah informasi yang Anda cari tak bisa ditemukan di ISP. Maka kemudian, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan ke root name server. Root name server merupakan semacam database yang menjawab pertanyaan soal nama domain dan IP Address. Server ini tidak memiliki jawaban tepat untuk informasi yang dicari. Akan tetapi, server ini bisa meneruskan permintaan informasi ke pihak yang lebih mengetahui. Di dunia ini, terdapat 13 root server yang bekerja. Root server tersebut diurutkan secara alfabetis dari A sampai M. Root server semacam ini dikelola organisasi seperti Internet Systems Consortium, Verisign, ICANN, the University of Maryland, and the Army Research Lab. TLD Name Server Dari root name server, sistem akan membaca jenis informasi yang dicari dari top-level domain. Setiap TLD seperti .COM, .ORG, .EDU, .ID, .AU, dan sebagainya memiliki server yang spesifik. Dengan membaca informasi ini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang benar-benar memiliki data yang dicari. Setelah menemukan server yang diinginkan, sampailah kita pada authoritative name server. Jenis server satu ini memiliki semua informasi lengkap soal situs web yang dituju. Ketika informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, maka browser akan menampilkan situs web atau halaman yang Anda minta di awal. Tentu saja hasil pencarian ini memiliki masa waktu tertentu. Proses pencarian ini akan diulang untuk memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. Namun, tentu saja, beberapa informasi ini disimpan dalam bentuk cache di device untuk berjaga-jaga agar proses query berjalan cepat. Nah, ternyata ada banyak bagian dari sistem DNS yang terlibat pada cara kerja DNS, bukan? Mulai dari browser, DNS server, hingga sistem caching. Tak hanya itu, ternyata DNS masih terbagi menjadi beberapa macam, lho. Macam-Macam DNS Informasi yang diminta user dalam sistem DNS disebut DNS record. Ada beberapa jenis informasi yang bisa diminta dalam sistem DNS. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai A Record atau Address record β menyimpan informasi soal hostname, time to live TTL, dan IPv4 Address. AAA Record β menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address. MX Record β merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email di suatu domain. CNAME Record β digunakan untuk me-redirect domain atau subdomain ke sebuah IP Address. Lewat fungsi satu ini, Anda tak perlu memperbarui DNS record. NS Record β merujuk subdomain pada authoritative name server yang diinginkan. Record ini berguna jika subdomain Anda memiliki hosting web berbeda dengan domain. PTR Record β memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi soal IP Address dan menampilkan hostname reverse DNS lookup. CERT Record β menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan. SRV Record β menyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, semacam Priority, Name, Weight, Port, Points, dan TTL TXT Record β membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin. SOA Record β bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian yang sama juga merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi lengkap sebuah domain. Selain macam-macam DNS, Anda juga bisa menggunakan berbagai layanan DNS tercepat pihak ketiga yang pastinya lebih praktis. Bagaimana Cara Setting DNS Domain? Untuk dapat mempraktikkan cara setting DNS Domain, Anda perlu membuka fitur Zone Editor di cPanel. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk melakukan setting DNS Login ke cPanel. Cari bagian Domains. Klik Zone Editor. Pilih domain dan klik Manage. Tambahkan record sesuai yang dibutuhkan A, AAAA, CAA, CNAME, MX, SRV, atau TXT Simpan record. Tunggu waktu propagasi DNS hingga 1Γ24 jam. Setting DNS selesai dilakukan. Sudah Paham Kan, Apa Itu DNS? Lewat artikel ini, Anda jadi tahu apa itu DNS. Intinya, DNS adalah sistem yang memudahkan Anda dalam melakukan browsing di internet. Anda tidak perlu mengingat alamat website dalam angka. Anda cukup menuliskan nama domain yang ingin Anda buka dan DNS akan menerjemahkannya ke alamat IP tujuan Anda. Untungnya, Niagahoster menyediakan tools untuk cek DNS dengan mudah. Jadi, Anda bisa melihat DNS website Anda tanpa perlu repot. Di artikel ini, Anda juga belajar apa saja fungsi DNS dan bagian-bagian di dalamnya. Tak kalah penting, Anda jadi paham bagaimana sistem DNS dan DNS server bekerja mendukung akses internet. Semua proses di atas bisa berjalan dalam waktu sepersekian milidetik. Ajaib, bukan? Kalau Anda memiliki pertanyaan seputar DNS dan pernak-pernik internet lainnya, jangan sungkan untuk tinggalkan komentar di bawah. Jangan lupa untuk subscribe Niagahoster Blog untuk jadi yang paling update soal info dan tren internet terbaru. Sampai jumpa di artikel-artikel berikutnya. Salam!
untuk menerjemahkan ip ke nama domain dibutuhkan